Senin, 03 Februari 2020

Instalasi PC router


PC router
# nano /etc/network/interfaces
Auto eth1
Iface eth1 inet static
address 192.168.5.1
netmask
255.255.255.0
network 192.168.5.0
broadcast 192.168.5
.255
# nano /etc/resolv.conf
# nano /etc/sysctl.conf
# /etc/init.d/networking restart
# cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
# nano /etc/rc.local
Echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE
#reboot

Minggu, 02 Februari 2020

Macam-macam Najis

Untuk mempermudah memahami penjelasan mengenai macam-macam najis, silahkan unduh video berikut  disini !!!

SOAL BAHASA INGGRIS KELAS IV


PENILAIAN AKHIR TAHUN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nama                 : ………………………………….
No. Abs/Kelas   : …… / IV ( Empat )
Mapel                : B. Inggris
Hari/Tanggal    :
I.     Choose the correct answers by cronssing (x) a, b, c or d !

The text for number 1-3
Lisa and mama are going to the market. Lisa is wearing blue dress and white shoes. Her mother is holding a handbag. They are passing a park. They see Rudi is playing skateboard. Mr. Ali is selling ballons.

1.      Where are Lisa and her mother going ?
a. market                              c. drugstore
b. hospital                            d. bookstore
2.      What is Lisa wearing?
a. brown dress                      c. Blue dress
b. white dress                       d. Yellow dress
3.      Who is selling balloons?
a. Lisa                                  c. Rudi
b. Mother                             d. Ali
4.      She is......... ( membaca )
a. studying                           c. reading
b. writting                            d.running
5.      .......... they singing?
a. Is                                      c. Are
b. Am                                   d. Does
6.      He is........... a bike in the park.
a. singing                              c. riding
b. playing                             d. eating
7.      A: Is father listening to the radio?
B: yes, ...........
a. He is                                 c. They are
b. She is                               d. You are
8.      A: Is she playing guitar?
B: No,....
a. He is not                           c. He does not
b. She is not                         d. She does not                                                           
9.      I like ......... shoes
a. yellow                              c. white
b. black                                d. Brown           
                                                               ( coklat)
10.  Tony likes ......... jacket
a. yellow                              c. White
      b. black                                d. Brown
                                                                     ( biru)
11.   Lany likes yellow ......... ( kaca mata )
a. wallet                               c. hat
b. t-shirt                               d. glasses
12.  We ......... the orange frame
a. is                                       c. like
b. am                                    d. likes

Text for number 13 and 15

PAINT THE ROOM
It is Monday. Ronnie and father are going to paint Ronnie’s bedroom. First, father takes Ronnie to the paint shop. Father chooses a green paint, but Ronnie does not like it. He wants another color. Ronnie likes the blue one. Finally, father buys the blue paint for Ronnie’s bedroom. Ronnie is really happy.

13.  What day is it?
a. Sunday                             c. Tuesday
b.Monday                            d. Wednesday
14.  What color that Ronnie like?
a. Red                                  c.  blue
b. green                                d.white
15.  How does Ronnie’s felling?
a. sad                                    c. ordinary
b. happy                               d. Not good
1

KARYA TULIS ILMIAH


PEMBINAAN AKHLAK MASYARAKAT
MELALUI KEGIATAN SEMINAR ANTI RADIKALISME
DESA WONOKROMO KEC. COMAL KAB. PEMALANG
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
KKN 43 IAIN Pekalongan 2017
     Kelompok 11 Desa Wonokromo Kec. Comal Kab. Pemalang
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. H. Ahmad Zaeni, M.Ag

 



Disusun oleh :



Disusun oleh :
MARDHOTILLAH AGUSTINA  
2021114329


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2017

A.  Judul
PEMBINAAN AKHLAK MASYARAKAT
MELALUI KEGIATAN SEMINAR ANTI RADIKALISME
DESA WONOKROMO KEC. COMAL KAB. PEMALANG
B.  Abstrak
Agustina, Mardhotillah. 2017. Pembinaan Akhlak Masyarakat Melalui Kegiatan Seminar Anti Radikalisme Desa Wonokromo Kec. Comal Kab. Pemalang. Karya Tulis Ilmiah Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Pekalongan. Dosen Pembimbing Lapangan Dr. H. Ahmad Zaeni, M. Ag.
Kata kunci : Pembinaan akhlak, Seminar Anti Radikalisme.
Pembinaan akhlak yang ditempuh islam adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhlak. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Dalam tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Selanjutnya yang tak kalah ampuhnya adalah melalui keteladanan. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. Cara yang demikian itu telah dilakukan oleh Rasulullah.
Anti radikalisasi merupakan segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama dan sosial budaya bagi mereka yang dipengaruhi paham radikal dan atau pro kekerasan, proses anti radikalisme lebih  mengutamakan dialog dari pada tindakan fisik sehingga mengena dan aman dari pelanggaran HAM. Anti radikalisasi bisa diartikan sebagai upaya untuk mereduksi kegiatan-kegiatan yang berbau radikal atau penuh dengan tindak kekerasan. Bukti bahwa deradikalisasi yang dilakukan belum mampu menjangkau kesemua pihak yang terkait yang berpotensi menjadi aktor-aktor teroris di kemudian hari.
Masyarakat harus menyadari  terorisme adalah musuh kita bersama dan harus dilawan bersama karena menyengsarakan rakyat. Oleh sebab itu dibutuhkan peran aktif semua komponen dalam masyarakat untuk bahu-membahu dalam mencegah dan memberantas teroris agar masyarakat di bumi Indonesia yang tercinta ini dapat hidup aman, damai dan tenteram. Mengacu pada pemikiran yang ada, penulis mencoba mengadakan penilitian untuk mengatahui penyebab dan berusaha membantu mencari solusi dari masalah yang dihadapi
C.  GAMBARAN UMUM DESA
Wonokromo adalah desa di kecamatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa Wonokromo masih terdapat banyak sawah dan kebun yang luas, cuacanya pun masih sangat asri. Desa Wonokromo merupakan salah satu dari salah satu dari 18 (delapan belas) desa di Kecamatan Comal dan salah satu  dari 211 (dua ratus sebelas) desa di Kabupaten Pemalang.
Batas wilayah Desa Wonokromo Kecamatan Comal adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Mojo Kecamatan Ulujami, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Klegen, Susukan kecamatan Comal, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sarwodadi Kecamatan Comal, sebelah barat berbatasan dengan Desa Pesantren Kecamatan Ulujami
Mayoritas penduduk desa Wonokromo bekerja sebagai petani, peternak, pegawai negeri, konveksi dan  perantauan. Masyarakat desa Wonokromo mayoritas beragama Islam yang terdiri dari beberapa Ormas yaitu Nahdlotul Ulama, Muhammadiyah, Syahaddatain, Assidiqiyyah, LDII, dan Sapto Darmo.
1.    Letak Geografis
a.         Letak
Desa Wonokromo merupakan salah satu dari salah satu dari 18 (delapan belas) desa di Kecamatan Comal dan salah satu  dari 211 (dua ratus sebelas) desa di Kabupaten Pemalang.
b.        Batas Wilayah
Batas wilayah Desa Wonokromo KecamatanComal adalah sebagai berikut:
1)      Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Mojo Kecamatan Ulujami
2)      Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Klegen, Susukan kecamatan Comal
3)      Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Sarwodadi Kecamatan Comal
4)      Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Pesantren Kecamatan Ulujami
c.         Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Wonokromo KecamatanComal adalah 143,694 Ha.
d.        Ketinggian dan Keadaan Tanah
Ketinggian tanah Desa Wonokromo Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang adalah 6 M dan Jenis tanah yang ada tergolong lahan basah yang termasuk dalam Gley Humus.
2.    Kondisi Geografis
a.    Orbitasi
Jarak ke Ibu kota kecamatan                                 
 Km

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor
Menit
15
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Menit
90
Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan
 unit
Ada
Jarak ke ibu kota kabupaten/kota
 Km

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor
Menit
45
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Menit
180
Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten/kota
 unit
Ada
Jarak ke ibu kota profinsi
 Km

Lama jarak tempuh ke ibu kota profinsi dengan kendaraan bermotor
Menit
180
Lama jarak tempuh ke ibu kota profinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Jam
36
Kendaraan umum ke ibu kota profinsi
Unit
Ada

b.    Jumlah Wilayah Dusun
Desa Wonokromo terdiri dari 3 Dusun, 6 RW dan 22 RT.
3.    Iklim dan Musim
Curah Hujan
2300 mm
Jumlah Bulan Hujan
6 bulan
Kelembaban
0,00
Suhu Rata Rata Harian
23-33 0C
Tinggi Tempat Dari Permukaan Laut
6 mdl

4.    Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah Laki-laki
2610 orang
Jumlah Perempuan
2536 orang
Jumlah total
5146 orang
Jumlah Kepala Keluarga
1373KK
5.    Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan
Laki-laki
Perempuan
Petani
416 orang
76 orang
Buruh Tani
447 orang
215 orang
Pegawai Negeri Sipil
17 orang
16 orang
Pedagang keliling
20 orang
46 orang
Peternak
120 orang
7 orang
Dokter Swasta
-
1 orang
Bidan Swasta
-
1 orang
Pensiunan TNI/POLRI
16 orang
24 orang
Tukang Cukur
2 orang
-
Tukang Service Elektronik
1 orang
-
Tukang Pijat
1 orang
-

6.    Tingkat Kesejahteraan Penduduk
Matapencaharian masyarakat sering kali digunakan sebagai gambaran tentang kesejahteraan ekonomi masyarakat di suatu daerah. Jika dilihat dari matapencaharian dari warga desa Wonokromo kesejahteraan masyarakat di desa ini dapat dikatakan Baik. Terlihat dari bangunan tempat tinggal dan sarana transportasi yang mereka miliki.
7.    Keadaan Sosial Budaya
Pada umumnya masyarakat pedesaan lebih cenderung mempunyai corak socio-culture kebersamaan yang beda dengan masyarakat perkotaan yang individualis. Tradisi yang dilakukan adalah tradisi menjenguk orang sakit dan takziyah, saling bertukar masakan (kirim -kiriman) diawal ramadhan ke tetangga terdekat.
Kemudian dari segi keagamaannya pada bulan suci ramadhan masing- masing musholla diisi dengan sholat tarawih, tadarusan dan tausiyah serta sholat keliling yang dilakukan oleh IPNU dan IPPNU. Setelah lebaran setiap malam jum’at diadakan tahlil di tiap-tiap musholla setelah ba’da maghrib, rutinan jayalah bapak-bapak, yaitu setiap malam kamis dua minggu sekali ba’da isya’ di Masjid Jami’ Baburrahman, untuk ibu-ibu juga mengadakan berzanji dan tahlil keliling setiap kamis sore yaitu Muslimat dan jum’at sore Fatayat setiap satu minggu sekali dari rumah ke rumah, sedangkan untuk Jayalah Ibu-ibu dan al- Hidayah pada hari Ahad, dua Minggu sekali di Masjid Jami’ Baburrahman. Kemudian pada malam Minggu ba’da isya dilakukan kegiatan IPNU IPPNU bagi para remaja desa Wonokromo.
Kemudian untuk tradisi atau adat-istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Wonokromo Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang antara lain:
a.    Adat-istiadat, seperti:
§  Adat-istiadat dalam perkawinan
§  Adat istiadat dalam memperingati wafatnya seseorang
§  Halal bi halal antar warga
§  Adat-istiadat dalam kelahiran
§  Adat dalam khitan
§  Muharroman
§  Sya’banan
b.    Kerjasama dan Solidaritas
§  Takziyah
§  Menjenguk orang sakit
§  Sambatan buat rumah
§  Memperbaiki saluran air
§  Kebersihan lingkungan
§  Membersihkan masjid
§  Membersihkan musholla
Berkenaan dengan hiburan di desa Wonokromo, diantaranya adalah Simtuduror, Orgen tunggal dan Pewayangan. Hiburan orgen tunggal sering terlihat pada acara pernikahan warga,simtudduror pada saat peringatan hari besar Islam dan pernikahan, sedangkan pertunjukan wayang pada saat upacara candi Krapyak yang terletak di Gang Melati 2.
8.    Desa pada Masa Lalu
Menurut salah satu tokoh  masyarakat desa Wonokromo, terbentuknya desa Wonokromo berawal dari pelarian prajurit Mataram Islam yang kalah perang dengan pasukan VOC di Batavia. Sebagai raja Sultan Agung memiliki semboyan pantang pulang sebelum membawa kemenangan sehingga prajurit Mataram Islam yang mengalami kekalahan ini mengalami kebingungan untuk pulang sehingga mereka lari kepesisir utara pantai comal yang pada zaman dahulu masih berbentuk alas yang ditumbuhi tanaman kromo, akhirnya mereka membuka hutan (babat alas) dan menetap disitu. Karena banyak di tumbuhi tamanan kromo yang lebat akhirnya desa inipun diberi nama desa Wonokromo.
Wonokromo sendiri terdiri dari dua kata yaitu “wono” dan “kromo”, wono itu artinya alas sedang kromo itu tanaman kremo jadi wonokromo artinya alas yang di tumbuhi tanaman kremo(semacam tanaman kangkung tetapi tidak merapat melainkan tumbuh keatas). 
Diantara pejuang Mataram Islam yang lari ke Wonokromo yaitu Mbah Admojodipuro, Mbah  Werkudoyo, Sangan Joyo, Lalang Buwono,  yang awalnya bermukim di Wonokromo tepatnya di Candi Krapyak yang sampai sekarang masih ada jejak peninggalannya yang berupa makam Mbah Atmojodipuro. Banyak dari peziarah yang datang dari berbagai tempat untuk berdoa di candi krapyak tersebut.
9.    Desa pada Masa Kini
Desa Wonokromo mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu baik dari segi infrastruktur, kehidupan sosial maupun pendidikan. Salah satu tokoh agama yang berpengaruh didesa Wonokromo yaitu Mbah Kholil bin Surhadi Kusumo dari Desa Kebagusan Kecamatan  Ampelgading. Beliau mempunyai adik yang bernama Kurdi bin Surhadi Kusumo. Mbah Kholil bin Surhadi Kusumo dijodokan dengan seorang perempuan yang bernama Khalimah yang merupakan anak dari salah satu sesepuh desa Wonokromo, dari hasil pernikahannya dengan Mbah Kholil mereka dikaruniai anak satu yaitu H. Mahfud, lalu H.Mahfud mempunyai anak 2 yaitu Juhariyah dan Sopiah. Juhariyah dijodohkan dengan seseorang yang bernama  Abdullatif, kemudian mereka memiliki keturunan 5 anak yaitu Abdul Malik, Abdul Khariz, Eliya Sofa, Abdul Aziz, dan Ida Rizki.
Salah satu peninggalan dari H. Mahfud yaitu Masjid Baburrahman yang terdapat di Jalan Raya Wonokromo. Selain itu juga tanah waqaf dari Mbah Kh. Kholil didirikan TPQ al-Kholili, PAUD al-Kholili dan SMP Plus al-Kholili.
Keunikan di desa Wonokromo salah satunya yaitu terdapat banyak organisasi masyarakat seperti Nahdlotul Ulama, Muhammadiyah, Syahadatain, Assidiqiyyah, LDII, dan Sapto Darmo. Namun warga Wonokromo mampu menjaga kerukunan dan toleransi yang tinggi antar organisasi masyarakat.
Tradisi atau adat kebiasaan desa Wonkromo yaitu membuat sedekah bumi berupa tumpengan setiap tahun sekali dibulan Muharram, yang dikumpulkan di Balaidesa Wonkromo dengan ketentuan hari pelaksanaan menyesuaikan hari lahirnya lurah setempat yang sedang menjabat. Adapun Kepala desa Wonokromo dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut :

1.      KEROK tahun 1879-1895
2.      TANUNDRIYO tahun 1895-1911
3.      DONGKOL tahun 1911-(1/2 tahun)
4.      SAMPUN tahun 1911-1927
5.      WONODIMERTO tahun 1927-1945
6.      SUWARYO tahun 1945-1947
7.      SUDARNO tahun 1947-1949
8.      SUWARYO tahun 1950-1975
9.      ATMO tahun 1975-1998
10.  WARMAD tahun 1999-2000
11.  SUJATNO tahun 2001-2003
12.  NURYANI tahun 2003-2014
13.  IMRON ASNAWI tahun 2014 sampai sekarang
Masjid adalah “rumah Allah”, tempat umat islam menjalin pertalian ruhaniyah dengan Allah SWT (habl minallah), melalui perlambangan takbir, tahmid, rukun, dan sujud dalam shalat kita menyatakan ketundukan dan kepasrahan  diri kepada kehendak dan perintah-Nya.Masjid adalah juga rumah Allah, tempat dimana umat islam menjalin hubungan dengan sesama (habl minannaas), secara lahir maupun batin, merajut persaudaraan  sejati sebagai sesama hamba, makhluk yang paling dimuliakan-Nya.
Dengan demikian, masjid berfungsi tidak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah umat islam, melainkan juga pusat kebudayaan islam. Masjid berfungsi sebagai tempat sujud atau tempat berkumpulnya kaum muslimin untuk melaksanakan shalat berjamaah juga menjadi tempat atau pusat pendidikan, pusat informasi,pengembangan baitul mall untuk kesejahteraan dan santunan sosial serta menjadi tempat perdamaian  dan peradilan sengketa,tempat konsultasi komunikasi masalah sosial,ekonomi,dan budaya.
D.  PENGERTIAN PEMBINAAN AKHLAK
1.    Pengertian Pembinaan
Pembinaan adalah proses,perbuatan,caramembina,pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.[1] Mathis pembinaan  adalah  suatu  proses  dimana  orang-orang  mencapai  kemampuan  tertentu  untuk  membantu  mencapai  tujuan organisasi.  Oleh  karena  itu,  proses  ini  terkait  dengan  berbagai  tujuan organisasi,  pembinaan  dapat  dipandang  secara  sempit  maupun  luas. Sedangkan Ivancevich mendefinisikan pembinaan  sebagai  usaha untuk  meningkatkan  kinerja  pegawai dalam pekerjaannya  sekarang  atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk mmencapai suatu tujuan atau hasil yang lebih baik.
2.    Pengertian Akhlak
Secara  etimologi  kata  akhlak  berasal  dari  bahasa  Arab  bentuk  jamak  dari  kata khuluq,  yang  berarti  budi  pekerti,  perangai,  tingkah  laku  atau  tabiat,  pada  hakikatnya khuluq (  budi  pekerti  )  atau  akhlak  ialah  suatu  kondisi  atau  sifat  yang  telah  meresap dalam  jiwa  dan  menjadi  kepribadian  hingga  timbul  berbagai  macam  perbuatan  dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan memerlukan pemikiran.[2]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan tabiat, perangai kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al-Quran. Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4. Ayat tersebut dinilai sebagai konsiderans pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul, yang artinya: Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam [68]: 4).
Kata akhlak banyak ditemukan didalam hadist-hadist Nabi SAW, dan salah satunya yang paling populer adalah “Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Bertitik tolak dari pengertian bahasa di atas, yakni akhlak sebagai kelakuan, kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan manusia sangat beragam, dan bahwa firman Allah SWT berikut ini dapat menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut, yang berarti “Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam.” (QS Al-Lail [92]: 4).
3.    Pembinaan Akhlak
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Perhatian islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat dari perhatian islam terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik, dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.
Pembinaan akhlak yang ditempuh Islam adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhlak. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Dalam tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Selanjutnya yang tak kalah ampuhnya adalah melalui keteladanan. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. Cara yang demikian itu telah dilakukan oleh Rasulullah.
Ibnu  Maskawaih  merumuskan  tujuan  pembinaan  akhlak  yaitu  terwujudnya  sikap batin  yang  mampu  mendorong  secara  spontan  untuk  melahirkan  semua  perbuatan  yang bernilai  baik,  sehingga  mencapai  kesempurnaan  dan  memperoleh  kebahagiaan  sejati  dan sempura  dalam  arti  yang  sempurna.  Tujuan  pembinaan  akhlak  bersifat  menyeluruh  yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
E.  RADIKALISME
Gerakan ini telah muncul pada masa kemerdekaan Indonesia, bahkan dapat dikatakan sebagai akar gerakan Islam garis keras era reformasi. Gerakan dimaksud adalah DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) dan Negara Islam Indonesia (NII) yang muncul era 1950- an (tepatnya 1949). Darul Islam atau NII mulanya di Jawa Barat, Aceh dan Makassar. Gerakan ini disatukan oleh visi dan misi untuk menjadikan syariat sebagai dasar negara Indonesia. Gerakan DI ini berhenti setelah semua pimpinannya atau terbunuh pada awal 1960- an. Sungguhpun demikian, bukan berarti gerakan semacam ini lenyap dari Indonesia. Pada awal tahun 1970-an dan 1980-an gerakan Islam garis keras muncul kembali, seperti Komando Jihad, Ali Imron, kasus Talangsari oleh Warsidi dan Teror Warman di Lampung untuk mendirikan negara Islam, dan semacamnya.
Ulasan utama dari radikalisme agama atau gerakan-gerakan Islam garis keras tersebut adalah dilatarbelakangi oleh politik lokal: dari ketidakpuasan politik, keterpinggiran politik dan semacamnya. Namun setelah terbentuknya gerakan tersebut, agama meskipun pada awalnya bukan sebagai pemicunya, kemudian menjadi faktor legitimasi maupun perekat yang sangat penting bagi gerakan Islam garis keras. Sungguhpun begitu, radikalisme agama yang dilakukan oleh sekelompok muslim tidak dapat dijadikan alasan untuk menjadikan Islam sebagai biang radikalisme. Yang pasti, radikalisme berpotensi menjadi bahaya besar bagi masa depan peradaban manusia.
         Gerakan radikalisme ini awalnya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap komunisme di Indonesia. Selain itu, perlawanan mereka terhadap penerapan Pancasila sebagai asas Tunggal dalam politik. Bagi Kaum radikalis agama sistem demokrasi pancasila itu dianggap haram hukumnya dan pemerintah di dalamnya adalah kafir taghut (istilah bahasa arab merujuk pada “setan”), begitu pula masyarakat sipil yang bukan termasuk golongan mereka. Oleh sebab itu bersama kelompoknya, kaum ini menggaungkan formalisasi syariah sebagai solusi dalam kehidupan bernegara.
Gerakan radikalisme di Indonesia dapat merugikan ketatanegaraan NKRI dan juga tidak sesuai dengan Pancasila. Radikalisme dapat menjadikan negera dipandang rendah oleh bangsa lain sehingga ekonomi negara memburuk, sehingga Pemerintahan Indonesia harus berupaya memulihkan hal tersebut yang tentu merugikan ketatanegaraan. Selain itu radikalisme bertentangan dengan pancasila sila pertama. Tidak ada satupun agama yang di Indonesia yang mengajarkan radikalisme untuk mencapai tujuan dari suatu umat beragama.
Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi masalah penting bagi umat Islam Indonesia dewasa ini. Dua isu itu telah menyebabkan Islam dicap sebagai agama teror dan umat Islam dianggap menyukai jalan kekerasan suci untuk menyebarkan agamanya. Sekalipun anggapan itu mudah dimentahkan, namun fakta bahwa pelaku teror di Indonesia adalah seorang Muslim garis keras sangat membebani psikologi umat Islam secara keseluruhan. Berbagai aksi radikalisme terhadap generasi muda kembali menjadi perhatian serius oleh banyak kalangan di tanah air. Bahkan, serangkaian aksi para pelaku dan simpatisan pendukung, baik aktif maupun pasif, banyak berasal dari berbagai kalangan.

F.   ANALISIS MASALAH
Mayoritas penduduk desa Wonokromo bekerja sebagai petani, peternak, pegawai negeri, konveksi dan  perantauan. Masyarakat desa Wonokromo mayoritas beragama Islam yang terdiri dari beberapa Ormas yaitu Nahdlotul Ulama, Muhammadiyah, Syahaddatain, Assidiqiyyah, LDII, dan Sapto Darmo.
Apabila dilihat dari latar belakang radikalisme sendiri secara umum adalah Bahwa dilingkungan umat beragama apapun jenis agamanya selalu terdapat kelompok fundamentalis, militant extrim dan radikalisme. Radikalisme  dapat berlaku pada semua agama. Sedangkan secara khusus yakni:
§  Pemahaman seseorang terhadap agama yang kurang tepat.
§  Agama digunakan sbg pembenar tanpa mengakui agama lain.
§  Adanya penindasan, ketidak adilan, dan marginalisasi
§  Adanya tekanan social, ekonomi, politik.
§  Kurangnya kesadaran berbangsa dan bermasyarakat secara pruralistik .
Sedangkan pembinaan akhlak yang ditempuh Islam adalah sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya, secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhlak. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu.
Maka pentingnya pembinaan akhlak melalui kegiatan seminar anti radikalisme merupakan hal yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat desa wonokromo,  agar masyarakat mengerti akan perkembangan pemahaman tentang terorisme  yang saat ini masih berkembang secara terselubung Serta mendapatkan pencerahan tentang terorisme dan perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang dari ajaran khususnya agama Islam sehingga akhlak tidak lagi menjadi taruhan serta kerukunan dan toleransi antar organisasi masyarakat tetap terjaga dengan baik. selain itu dengan diadakannya kegiatan seminar tersebut memberikan pengajaran serta ilmu agar warga masyarakat tidak senantiasa menerima ajaran Islam yang menyimpang.
1.    Analisis Masalah
a.       Banyak faham serta aliran yang menyimpang pada era sekarang ini.
b.      Banyak terjadi aksi saling menyalahkan keyakinan lain di era sekarang.
c.       Masyarakat perlu memahami dengan dalam apa itu radikalisme serta bagaimana caranya agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang menyimpang dari ajaran Islam.
2.    Potensi Masyarakat
Masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa Wonokromo menjadi salah satu masalah yang harus segera ditangani dengan mengunakan potensi masyarakat yang ada.
a.    Sumber Daya Lokal
Untuk menanggulangi adanya penyimpangan ajaran Islam, mahasiswa KKN IAIN Pekalongan gelombang 3 membuat program kegiatan “seminar anti radikalisme” yang mana dalam seminar tersebut akan dijelaskan mengenai makna radikalisme, latarbelakangnya, faktor-faktornya, bentuk-bentuk radikalisme, serta hal-hal lain yang terkait dengan radikalisme.
b.      Kearifan Lokal
Mengembangkan kearifan lokal dan tradisi keagamaan yang telah menjadi bagian penting didalam kehidupan masyarakat Indonesia. Membangun kehidupan beragamaa yang penuh dengan contoh kebaikan dan kebersamaan. Membangun kehidupan yang mengedepankan kebersamaan dan menghindari yang ekslusif.
Yang perlu dilakukan untuk menghadapi banyaknya ketersimpangan ajaran Islam dan banyaknya terorisme adalah :
1)   Perumusan dakwah Islam yang kongkrit tentang membangun Islam Moderat dimulai dari tingkatan yang terkecil (RT, RW, Musholla, masjid).
2)   Perlu membangun kesadaran bersama tentang pentingnya Islam Moderat bagi warga masyarakat yang beragam dalam berbagai hal (mulai dari tokoh agama dan pemerintah secara berjenjang)
3)   Perlu  menguatkan pendidikan agama islam berbasis Islam Moderat sejak usia dini di Mushola dan Masjid
4)   Perlu merumuskan pola keberagamaan masyarakat dengan memperkuat tradisi yang ada dan diwariskan oleh para pendakwah terdahulu secara konisten.[3]
G. HARAPAN – HARAPAN MASYARAKAT
1.    Tujuan Analisis
Pada dasarnya tujuan analisis karya tulis ilmiah ini adalah sebagai wujud rasa tanggung jawab kami selama melakukan KKN di Desa Wonokromo. Melihat banyaknya ormas Desa Wonokromo serta banyaknya ajaran menyimpang di era sekarang ini.
Adapun tujuan secara khusus adalah :
a.    Untuk mengetahui pengaruh positif  antara kegiatan seminar anti radikalisme terhadap akhlak masyarakat.
b.    Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan kegiatan seminar anti radikalisme terhadap akhlak masyarakat.
2. Harapan dan Manfaat
Pada dasarnya anti radikalisasi bisa diartikan sebagai upaya untuk mereduksi kegiatan-kegiatan yang berbau radikal atau penuh dengan tindak kekerasan. Sehingga masyarakat harus menyadari  terorisme adalah musuh kita bersama dan harus dilawan bersama karena menyengsarakan rakyat.
Harapannya,  pembinaan akhlak sebagai tumpuan dalam Islam dapat terjalin dengan baik serta adanya perbedaan ormas bisa menjadikan kuatnya tali silaturahmi antar warga desa serta semakin tingginya toleran antar ormas. Dan yang terpenting antar ormas tidak saling membenarkan apalagi menyalahkan, bahkan seharusnya saling bekerjasama dalam mebangun Islam yang lebih baik.
Bisa memilah serta memilih ajaran yang benar dan ajaran mana yang menyimpang sehingga tidak terpengaruh ajaran yang menyipang tersebut serta tidak terlibat dengan aksi terorisme.
H.  DINAMIKA UNTUK MENJAWAB HARAPAN
1.    Strategi
Melibatkan seluruh komponen bangsa dan terpadu sesuai dengan profesi dan bidang tugas masing-masing diawali dari kegiatan penyuluhan dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.[4]
2.    Rencana kegiatan dan program
Kegiatan seminar anti radikalisme ini melibatkan seluruh warga desa wonokromo comal pemalang yang mana tujuannya untuk menanamkan rasa nasionalisme pada masyarakat Desa Wonokromo kecamatan Comal Kabupaten Pemalang serta mahasiswa KKN. Kegiatan ini berupa dialog dan diskusi terbuka antara pemateri dan audiens untuk menambah wawasan mengenai anti radikalisme.



PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Untuk  menanggulangi adanya radikalisme Perlu perumusan dakwah Islam yang kongkrit tentang membangun Islam Moderat dimulai dari tingkatan yang terkecil (RT, RW, Musholla, masjid), Perlu membangun kesadaran bersama tentang pentingnya Islam Moderat bagi warga masyarakat yang beragam dalam berbagai hal (mulai dari tokoh agama dan pemerintah secara berjenjang), Perlu  menguatkan pendidikan agama islam berbasis Islam Moderat sejak usia dini di Mushola dan Masjid, Perlu merumuskan pola keberagamaan masyarakat dengan memperkuat tradisi yang ada dan diwariskan oleh para pendakwah terdahulu secara konisten.
B.  Rekomendasi
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa dibagikan kepada orang lain dan bisa dimanfaatkan oleh orang tersebut. Jadi pada saat ini saya akan membagikan sebuah ilmu yang saya dapat ketika mendapatkan tugas sekaligus terjun langsung didalam dunia nyata (KKN) IAIN Pekalongan 2017.





DAFTAR PUSTAKA
Asmaran As. 2002. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta: Belukar.
Buku panduan KKN, Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Institusi Pendidikan dan Sosial Masyarakat Desa Wonokromo Kecamatan Comal.
Dr. H. Muhlisin, M.Ag (Narasumber seminar anti radikalisme).
Hendro S. (Narasumber seminar anti radikalisme)



[1] Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah (Yogyakarta: Belukar, 2006), hlm. 54
[2] Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 3
[3] Dr. H. Muhlisin, M.Ag (Narasumber seminar anti radikalisme).
[4] Hendro S. (Narasumber seminar anti radikalisme)